SLOW GROWTH PADA AYAM BROILER

Dalam setiap proses pemeliharaan ayam broiler, Tentunya para peternak menginginkan hasil yang bagus dan mendapatkan laba yang sebesar besarnya. Namun disetiap proses pemeliharaan ayam broiler selalu saja ada tantangan tantangan yang terjadi yang harus peternak lalui.

Dalam kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai permasalahan selama proses pemeliharaan, Yaitu terlambatnya pertumbuhan ayam atau yang sering kita sebut sebagai slow growth. 

Apa itu slow growth?

Slow Growth Syndrome atau yang disebut juga RSS merupakan salah satu sindrom dengan kondisi gangguan pertumbuhan pada ayam (terutama ayam pedaging) yang menyebabkan kekerdilan. Nama lain juga sering disebut malabsorpsion syndrome, pale bird syndrome, dan viral arthritis. 

foto : Sebelah kanan slow growth

Bisa kita lihat dari gambar diatas, Jika diperhatikan sangat jelas sekali perbedaan pertumbuhan badan ayam broiler tersebut. Jika peternak mengalalami kasus seperti ini sudah dipastikan peternak akan merugi.

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas beberapa faktor penyebab ayam broiler bisa mengalami slow growth, Antara lain adalah:

1. Faktor Non Infeksius
         -Kualitas DOC
         -Uniformity
         -Manajemen brooding
2. Faktor infeksius
        -Infeksi Reovirus
        -Necrotic Enteritis
        -Mikotoksin
        -Koksidiosis
Pada artikel ini saya akan membahas kususnya kesalahan teknis yang bisa menyebabkan slow growth pada budidaya ayam broiler.
foto : Tempat pakan kotor

foto : tempat minum kotor

Gambar ini diambil ketika ayam umur 10 hari, dapat kita perhatikan gambar diatas tempat pakan dan minum kondisinya sangat kotor sekali, Bahkan tempat pakannya sampai hanya sekam saja yang tertinggal.
Ini adalah salah satu faktor teknis yang bisa menyebabkan terjadinya slow growth, Hal ini sudah sering terjadi namun seringkali masih tidak dierhatikan.
Pada dasaranya dari umur 2 hari, Jika menggunakan supeer feeder, Tempat pakan harus sudah mulai diatur ketinggiannya mengikuti pertumbuhan ayam, Sehingga tempat pakan akan selalu bersih tidak tertutup sekam atau kotoran yang masuk.
Jika kondisi seperti gambar diatas dibiarkan terlalu lama, maka yang akan terjadi adalah feed intake dan water intake akan jauh dari standar, Otomatis yang akan terjadi adalah daily gain nya pun akan kecil dan yang akan terjadi adalah slow growth.
foto : ketinggian tempat pakan

Hal yang harus dilakukan minimal 2 hari sekali adalah pengaturan ketinggian tempat pakan, disesuaikan dengan pertumbuhan ayam tersebut. Begitupun dengan ketinggian tempat minum harus disesuaikan juga.
Kemudian sangat disarankan sekali, setiap operator kandang melakukan pekerjaanya, Yang paling diutamakan adalah membersihkan tempat air minum terlebih dahulu (kusus yang masih menggunakan bell dringker dan tempat air minum manual atau babay dringker). Tujuanya adalah agar mengurangi resiko infeksius akibat bakteri yang terdapat pada tempat air minum yang kotor. Pencucian tempat air minum minimal 2 kali sehari untuk kondisi normal, Ketika kondisi ayam sakit dianjurkan untuk lebih dari 2 kali sehari.

Posting Komentar

0 Komentar